9 Tips Bersosial Media Sesuai Al-Quran , Jangan Asal Upload

Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan, dan sangat dilarang oleh agama. Agar terhindar dari api neraka, yuk ikuti tips bersosial media sesuai Al-Quran ini.

Sebagai generasi milenial, mau tidak mau kita harus melek teknologi, salah satu caranya dengan mengenal media sosial. Sebagai sarana komunikasi, media sosial memudahkan kita untuk saling terhubung dengan orang lain, sekalipun terpisah jarak dan waktu. Kehadiran media sosial memberikan sumbangsih terhadap perubahan dalam berkehidupan. Bagaimana tips bersosial media sesuai Al-Quran ?

Pandangan Islam Tentang Sosial Media

Belakangan ini media sosial memang banyak digunakan untuk hal-hal yang menyimpang serta sebagai lahan untuk saling menebar kebencian. Banyak orang mudah berkata kasar dan memberikan komentar kepada orang lain, padahal tidak saling mengenal.

Pada dasarnya menjajaki media sosial tidaklah dilarang, karena memberikan banyak manfaat, seperti :

  • Dapat menyambung silaturahmi. Dengan kehadiran teknologi, maka dapat menjalin hubungan yang terpisah jarak, misalnya dengan orang tua, teman atau keluarga.
  • Media sosial juga menjadi sarana untuk berkarya. Ada beberapa orang yang merasa terbantu dengan kemajuan teknologi. Salah satunya dengan berdakwah dengan tulisan-tulisan yang disebarkan media sosial. Dengan demikian, Anda pun menjadi lebih bermanfaat untuk orang lain. Hadits tentang media sosial yang diriwayatkan oleh Ahmad, “ Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
  • Memudahkan Untuk Mengembangkan Usaha. Dengan adanya media sosial, Anda bisa mengembangkan bisnis dengan lebih luas.

Tips Bersosial Media Sesuai Al-Quran

Tidak menampik, saat bersosial media Anda bisa berpartisipasi dengan orang lain meskipun tanpa bertatap muka secara langsung. Mulai dari memberi komentar hingga berbagi informasi. Namun, jika tidak bijak dalam bersosial media, Anda dapat terjerumus dalam fitnah.

Seperti yang Anda ketahui, fitnah seperti boomerang yang keji, dan sangat Allah SWT benci. Itulah sebabnya, dalam bersosial media kita tetap harus memperhatikan syariat Islam, seperti apa itu?

Tidak Menyebarkan Fitnah dan Kebencian

Merujuk pada fatwa MUI no. 24 Tahun 2017, tentang hukum serta pedoman dalam media sosia, maka ada beberapa isi yang bisa Anda perhatikan.

  • Larangan melakukan ghibah, naminah (adu domba), fitnah dan menyebarkan permusuhan
  • Larangan bullying dan menyampaikan ujaran kebencian berbau SARA
  • Tidak menyebarkan hoax dan informasi yang bohong, sekalipun bertujuan baik
  • Tidak menyebarkan hal-hal bermateri pornografi atau maksiat
  • Termasuk tidak menyebarkan konten yang benar namun kurang tepat waktunya.

Tabayyun

Dalam menyikapi berita atau informasi dari media sosial, maka hendaknya kita bertabayyun. Maksudnya, selalu melakukan cek dan ricek dari beberapa sumber. Hal-hal yang perlu Anda periksa adalah mengenai kebenaran berita tersebut secara mendalam, agar tidak membuat masalah atau menyakiti pihak lainnya.

Seperti dalam surat Al-Hujurat ayat 6 ”hai orang yang beriman, apabila datang kepadamu seorang fasik yang membawa suatu berita, maka periksa dengan teliti agar kamu tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu. “

Menyampaikan Berita Yang Benar

Etika bersosial media selanjutnya adalah menyampaikan berita yang benar, sesuai dengan faktanya. Sebaiknya Anda tidak menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya, hingga memberikan kesaksian palsu.

Jadikan Media Sosial Sebagai Sarana Untuk Menyebarkan Kebaikan

Segala informasi yang Anda sampaikan kepada publik mencerminkan akhlak Anda. media sosial menjadi ladang pahala bagi Anda apabila menyebarkan berita atau dakwah yang memberikan manfaat kepada umat, tanpa saling menjatuhkan dan merasa paling benar.

Hisab

Ingatlah bahwa setiap apa yang Anda lakukan akan Allah SWT perhitungkan, meskipun seberat dzarrah. Apapun itu, baik foto, video yang Anda unggah di sosial media akan diminta pertanggungjawabannya. Oleh karena itu, selalu hati-hati dalam menyuarakan isi hati melalui tulisan atau postingan Anda saat bersosial media.

Menggunakan Media Sosial Untuk Amar Ma’ruf

Sebagai manusia, Anda memang bebas berekspresi, akan tetapi terkadang apa yang Anda sampaikan dapat menimbulkan fitnah, atau opini kebencian. Padahal Allah SWT meminta umatNya agar selalu berkata benar, seperti yang tertuang dalam QS Ali Imran ayat 104.

“Hendaklah di antara Kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada ma’ruf dan mencegah dari kemungkaran; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Muraqabah

Adab bermedia sosial menurut Islam yang berikutnya adalah selalu merasa bahwa Allah sedang mengawasi. Sehingga, setiap kali ingin mempublikasikan sesuatu maka selalu diniatkan dalam kebaikan. Karena menyadari bahwa Allah Yang Maha Melihat. Dengan demikian, maka kita akan merasa takut untuk memanfaatkan sosial media untuk hal-hal yang buruk.

Allah SWT berfirman dalam QS Al- Ahzab ayat 54 “apabila kamu menampakkan sesuatu atau menyembunyikannya, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Menjaga Batasan Pergaulan Dalam Bersosial Media

Allah adalah Maha Pengatur dalam kehidupan, termasuk tentang urusan pergaulan. Perempuan dan laki-laki yang bukan mahram harus saling membatasi diri agar tidak terjerumus dalam godaan setan. Meskipun dalam media sosial dan tidak bertemu secara langsung, tapi dapat menarik perhatian lawan jenis. Oleh karena itu, cara berkomunikasi di media sosial adalah tetap batasi interaksi dengan lawan jenis.

Bertanggung Jawab

Berani menggunakan media sosial, artinya Anda harus siap bertanggung jawab pada semua yang diposting. Lebih baik, diam jika tidak mengetahui kebenarannya. “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggung jawabannya.”

Menjadikan Media Sosial Sebagai Ruang Keikhlasan

Dalam dunia maya, Anda tidak dapat menilai orang lain hanya berdasar postingannya saja. Tetapkan hati untuk memanen pahala dari Allah SWT tanpa mengharapkan pujian dari orang lain dan popularitas.

Sebaiknya, tidak memberikan informasi atau foto-foto yang berpotensi menimbulkan penyakit ain.

Akhir Kata

Demikianlah tips bersosial media sesuai Al-Quran, sehingga menjadikan kita semua selalu berhati-hati dalam mengikuti arus perkembangan zaman.

Redaksidakwah

Pintu Dakwah Dan Berita Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *