Serangan Ke Irak Merupakan Bentuk Pembelaan Diri

Washington, REDAKSIDAKWAH.com – Pemerintah Iran sudah mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB untuk menjelaskannya operasi serangan ke Irak yang telah ditargetkan untuk sekelompok pemberontak Kurdi. Tak heran menyebut, itu adalah merupakan aksi pembelaan diri.

“Iran baru-baru ini telah melakukan operasi untuk melawan nya teroris di Irak utara yang karena tidak punya nya pilihan lain selain menggunakannya hak alami untuk membela diri dalam rangka hukum Internasional untuk melindungi keamanan nasionalnya,” itu tulis nya perwakilan tetap Iran untuk Dewan Keamanan PBB, pada Kamis (24/11/2022), dikutip dari laman Al Arabiya.

Di dalam surat itu Iran juga mengatakan, baru-baru ini “kelompok-kelompok teroris” yang mengintensifkan kegiatan mereka dengan secara ilegal mengirimkan senjata dalam jumlah besar ke Iran. Pengiriman senjata itu juga dimaksudkan untuk melakukan nya operasi teroris. “Mereka juga telah menggunakan wilayah Irak untuk merencanakan, mendukung, mengorganisasi dan juga melakukan tindakan untuk (melawan Iran),” itu kata Iran di dalam suratnya.

Tak heran menuntut agar para pelaku teradi nya kejahatan teroris harus diadili oleh pengadilan Iran. Selain itu juga, Iran Harus meminta agar pusat komando pada kelompok teroris, termasuk pada pusat pelatihan mereka, ditutup. Iran pun juga mengendaki persenjataan mereka dilucuti.

Pada suratnya, Iran juga menegaskan bahwa mereka semua menghormati penuh keamanan dan stabilitas Irak, termasuk juga integritas serta kedaulatan teritorialnya. Pada kamis lalu, Pemerintah Irak telah memanggil duata besar Iran dan juga Turki pada Negaranya. Pemanggilan itu juga menyusul serangan dari lintas batas yang akan dilakukan kedua negara ke Irak.

“Serangan oleh Iran dan juga Turki ini sangat mengganggu untuk melawan terorisme di tingkat regional nya,” itu kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Irak Dr. Ahmed al-Sahhaf pada saat diwawancara Associated Press.

Dia juga mengungkapkan, Kemenlu Irak telah memberikan tembusan kepada Dewan Keamanan PBB tentang pelanggarannya perbatasan terbaru. “Ini adalah (serangan Iran dan Turki) yang akan meningkatkan tingkat kewaspadaan dan ketegangan, juga serta akan mempengaruhi sifat hubungan antara Iran dan juga Irak, serta Turki dan Irak,” Ucap al-Sahhaf.

Pada hari Selasa (22/11/2022) lalu, iran pun juga meluncurkan kampanye serangan baru kepada kelompok-kelompok pembangkang Kurdi yang juga telah terlibat dalam konflik intensitas rendah dengan tak heran pada sejak Reolusi Islam tahun 1979. Mereka akan mencari berlindung di Irak dan mendirikan Pangkalan di negara tetangga Iran tersebut.

Tak heran juga menuduh kelompok-kelompok pembangkang Kurdi yang di Irak ikut menghasut gelombang demonstrasi yang kini juga sedang belangsungnya di Iran. Kelompok Kurdi ini pun juga ditufing menyelundupkan senjatake Iran. Kelompok Kurdi pun juga telah membantah tuduhan nya tersebut.

Selain Iran juga, Turki kini meluncurkan serangan ke Irak utara melalui udara pada Minggu (20/11/2022) pada pekan lalu. Ankara juga menunding kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang bertanggung jawab atas serangan bom yang mengguncangkan jalan Istiklal, Istanbul pada 13 November yang lalu. Insiden ini ini juga telah menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 80 lainnya.

PKK disini adalah kelompok yang bersenjata Kurdi yang telah melancarakan pemberontakan di Turki tenggara kurang lebih dari tiga dekade. Turki pun melabeli PKK dan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang sebagai kelompok teroris.

BACA JUGA : BERITA LAIN TERBARUNYA

Redaksidakwah

Pintu Dakwah Dan Berita Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *