Tips Dakwah Untuk Kaum Milenial Agar Percaya Diri

Saat ini berdakwah tidak cuma bisa dicoba oleh para senior. Anak muda apalagi remaja bisa ikut berdakwah dengan caranya masing- masing. Tetapi pertanyaannya, apakah keyakinan diri telah dipunyai buat melaksanakan dakwah? Bila belum, hendaknya mempersiapkan diri terlebih dulu buat memperoleh keyakinan diri lebih besar. Triknya dengan menjajaki panduan berdakwah spesial pemula yang hendak dipaparkan pada kesempatan kali ini.

Hal awal yang butuh dicoba merupakan membangun atmosfer aman di depan jamaah. Metode ini sangat jitu buat membangun keyakinan diri. Sehingga diwaktu- waktu selanjutnya, kamu bisa lebih aman mengantarkan dakwah dengan keyakinan diri besar. Setelahnya, perihal apa yang wajib dipersiapkan? Lanjutkan pembacaan serta miliki data lebih lanjutnya pada bagian selanjutnya tentang panduan dakwah spesial pemula.

12 Tips Dakwah Percaya Diri Khusus Pendakwah Pemula

Tidak hanya bagian yang sudah di informasikan diatas, ada panduan berdakwah lain yang wajib dicoba buat berdakwah. Sebagian antara lain hendak dipaparkan berikut ini,

  1. Bertingkah laku serta Berbahasa Santun
    Selaku pendatang baru kamu wajib mencermati sopan santun dikala mengantarkan pesan. Terlebih, bila jamaah merupakan orang- orang yang lebih tua. Sampaikanlah pesan tersebut dengan lebih santun serta jangan pernah merasa sok pintar. Bila perihal ini dicoba dengan baik, dipastikan jamaah bakal menyenangi dakwah serta berminat buat terus menghadiri kajian.
  2. Perhatikan Tingkatan Pendidikan
    Tidak selamanya kajian yang dilakukan, dicoba di tempat- tempat orang yang berpendidikan. Ada kalanya kalian bakal melaksanakan kajian di pemukiman dengan pembelajaran rendah. Tetapi bukan berarti wajib merendahkannya, melainkan wajib menghormati mereka. Serta yakinkan kalau sampaikanlah pesan dengan metode yang baik serta gampang dipahami.
  3. Membagikan Contoh
    Sehabis usai berdakwah, tugas selaku seseorang pendatang baru bukanlah usai begitu saja. Kamu wajib membagikan contoh pada tiap jemaah yang ada. Maksudnya, dalam bertingkah laku wajib mencerminkan gimana pesan yang di informasikan. Perihal ini bakal menolong tingkatkan keyakinan dari jemaah serta berdakwah dengan lebih baik.
  4. Tidak Menghakimi Keyakinan Orang Lain
    Dalam berdakwah dipesankan buat berbahasa dengan baik. Kamu pula wajib mencermati supaya tidak menghakimi apalagi memaki keyakinan orang lain. Perihal ini tertera pada Surah Al- An’ am ayat 108. Bukalah ayat tersebut serta ingat dalam tiap mengantarkan dakwah. Sehingga dakwah yang di informasikan cocok dengan pesan dalam pesan tersebut.
  5. Mempunyai Tanggung Jawab
    Dikala mengantarkan dakwah, kamu wajib senantiasa bertanggung jawab atas tiap pesan yang di informasikan. Perihal ini berarti, supaya dikala persoalan tiba dari jamaah, bisa diberikan jawaban terbaik. Tidak cuma itu, perihal ini hendak menegaskan supaya membuat dakwah yang baik serta tidak menyinggung perasaan orang lain.
  6. Bekerjasama
    Dalam membuat suatu pesan dalam dakwah serta menyampaikannya, kamu memerlukan dorongan dari ulama lain. Triknya mintalah masukkan dari ulama buat membaca kembali dakwah yang sudah dibikin. Tidak cuma dengan ulama lain, buatlah atmosfer dakwah yang menarik. Contohnya buatlah dakwah yang interaktif, supaya jamaah berperan dalam dakwah.
  7. Sampaikan dengan Optimis
    Berikutnya, kamu wajib pandai- pandai meyakinkan jamaah. Sampaikanlah ayat- ayat yang digunakan dengan percaya serta yakin diri. Triknya jangan lupa sampaikan rujukan dakwah yang terdapat berasal dari Al- Quran. Jadi, kebenaran yang di informasikan senantiasa bisa digunakan dalam menegakan kebenaran serta menghindari kebatilan.
  8. Mempermudah
    Dalam banyak kajian, jamaah bisa jadi mempertanyakan hal- hal yang unik. Dalam perihal ini, kamu wajib siap menanggapi pertanyaan- pertanyaan tersebut. Tetapi upayakan buat menjawabnya dengan baik serta gampang. Perihal ini bakal menolong jamaah menguasai pesan yang di informasikan, dan bisa melakukannya dalam kehidupan tiap hari.
  9. Membantah dengan Baik
    Seperti yang sudah di informasikan lebih dahulu, adanya kemungkinan permasalahan unik dari jamaah. Dalam menyikapi maupun membantahnya wajib dicoba dengan baik. Jangan hingga kelewatan emosi serta kesimpulannya menimbulkan keributan. Butuh diingat kalau dalam QS An- Nahl ayat 125, kamu wajib membantah dengan perilaku yang bijak.
  10. Perhatikan Umur Audiens
    Bagian berarti lain yang wajib dicermati merupakan umur dari audiens. Mayoritas jamaah merupakan orang berumur tua, upayakan sampaikan pesan dengan baik. Jangan hingga, kamu memperlakukan mereka sembarangan, sampai membuat terluka perasaannya. Perihal ini berarti, buat senantiasa melindungi keyakinan audiens pada dakwah yang di informasikan.
  11. Perhatikan Budaya Audiens
    Dalam melindungi keyakinan jamaah, upayakan buat tidak menentang adat serta budaya warga. Junjunglah budaya yang ada, tetapi bila dirasa telah tidak cocok dengan kaidah agama, perbaiki kondisi tersebut. Bukan dengan metode yang otomatis, tetapi secara lambat- laun. Bila tidak mencermati perihal ini, pastinya jamaah bakal sirna keyakinan pada dakwah kamu.
  12. Memakai Perumpamaan
    Berikutnya kamu wajib mencermati perumpamaan yang bisa digunakan dalam dakwah. Perihal ini sudah tertera dalam surah QS Az- Zumar ayat 27 ataupun sebagian ayat yang lain. Perumpamaan ini bisa digunakan buat memudahkan jamaah dalam mencermati dakwah serta menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari.

Telah siapkah kamu melaksanakan tugas dakwah di bermacam wilayah? Terapkanlah panduan dakwah di atas, selaku pegangan dalam melaksanakan tugas. Tunjukkan kalau meski masih pendatang baru, bisa menampilkan mutu dalam berdakwah. Sehingga terus menjadi banyak jamaah yang yakin dengan dakwah.

Tips Dakwah Di Dunia Digital

DI era yang terus menjadi terbuka ini banyak pihak menggunakan bermacam sarana buat mengantarkan data. Salah satunya merupakan media sosial. Lewat layanan berbasis internet tersebut, data bisa dibagikan dengan lumayan gampang serta kilat.

Tetapi dalam memakai media sosial hendaknya secara pas serta teliti. Wajib senantiasa mengantarkan data yang benar adanya, berguna, serta tidak memunculkan keburukan.

Dakwah Era Digital

Dikala ini di era bermedia sosial, lumayan gampang membagikan faedah untuk orang lain ke jalan surga Allah Subhanahu wa ta’ala.

Berdakwah melalui media sosial ialah metode yang jitu pada era saat ini. Lewat unggahan potongan- potongan ayat suci Alquran di status media sosial, hingga bisa dikatakan telah berdakwah.

  1. Selektif dalam memilih
    Janganlah menerima seluruh masukan ataupun dakwah dari siapa juga. Para teman berkata,” Ilmu agamamu, ilmu agamamu. Sebetulnya ilmu agamamu merupakan darah dagingmu. Ambil dari orang- orang yang istiqomah, bukan dari orang- orang yang menyimpang.”

Yakinkan orang yang dipilih didengarkan dalam berdakwah cocok dengan konsep para ulama serta pula mempunyai kapasitas ilmu.

  1. Tanyakan kepada pakar ilmu
    Apabila tidak paham serta tidak percaya buat menyebarkan pesan tersebut, yakini terlebih dulu dengan bertanya kepada pakar ilmu. Imam Malik sempat mengatakan,” Aku tidak berani mengisi kajian ataupun berfatwa hingga terdapat 70 ulama yang merekomendasikan aku buat mengisi kajian.”

Tetapi di balik kemudahan yang digunakan dalam berdakwah hendaknya wajib meyakini kalau material yang diunggah merupakan benar adanya. Jangan hingga bermaksud mau berbagi kebaikan malah menyebarkan hoaks ataupun hadits yang salah, terlebih dengan menyertakan nama Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,” Siapa juga yang berdosa dengan atas namaku, membawa kursinya ke neraka.” Hingga hendaklah berjaga- jaga dalam memakai media sosial.

Wallahu alam.

Redaksidakwah

Pintu Dakwah Dan Berita Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *