Ini Dia Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Gerhana bulan adalah fenomena alam yang bisa disaksikan setidaknya 2 kali dalam setahun, dan saat fenomena ini terjadi umat muslim dianjurkan untuk melakukan tata cara shalat gerhana bulan sesuai sunnah. Shalat gerhana atau disebut juga shalat khusuf ini bisa dilakukan oleh umat muslim yang melihat terjadinya gerhana atau yang mengetahui gerhana akan terjadi.

Shalat gerhana dapat mendekatkan umat muslim pada Allah SWT, karena gerhana bulan atau khusuful qamar ini adalah salah satu bukti dari kekuasaan Allah SWT. Hal ini menjadi semacam pengingat untuk kita umat muslim untuk menyadari tanda-tanda dari kekuasaan Allah SWT.

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Yang artinya:

Telah menceritakan pada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidan berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, ia berkata: “Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim.”

Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Sesungguhnya matahari & bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan oleh mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian menyaksikan gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah SWT & dirikan lah shalat hingga (matahari) kembali tampak.”

(HR. Al-Bukhari).

Jika anda belum tahu tata cara shalat gerhana bulan sesuai sunnah, maka berikut ini kami tuliskan tata cara shalat gerhana sesuai sunnah.

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sesuai Sunnah

Agar shalat gerhana anda dilakukan sesuai dengan sunnah, berikut ini tata cara yang harus anda perhatikan.

  1. Utarakan niat untuk shalat di dalam hati

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini imaman/makmuman lillahi ta’ala

Yang artinya:

“Saya melaksanakan shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam /makmum oleh karena Allah SWT.”

  1. Lakukan takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat pada biasanya.
  2. Baca doa iftitah & berta’awudz, lalu dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah, setelah itu dilanjutkan dengan membaca surat Al-Baqarah menggunakan suara yang lantang.
  3. Selanjutnya rukuk dibarengi dengan memanjangkan bacaan tas’bih.
  4. Kemudian bangkit dari rukuk (i’tidal) dibarengi mengucapkan Sami’allahu liman hami’dah. Rabbana wa’ lakal hamd.
  5. Selesai melakukan i’tidal tidaklah langsung bersujud, namun dilanjutkan baca surat Al-Fatihah & surat lain yang agak panjang.
  6. Selanjutnya rukuk kembali (rukuk yang kedua) yang panjang bacaannya dan lebih pendek dari rukuk yang sebelumnya.
  7. Kemudian bangkit atau berdiri dari rukuk (i’tidal).
  8. Teruskan dengan sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, kemudian duduk diantara dua sujud, lalu sujud kembali.
  9. Setelah itu bangkit dari sujud dan mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama dilakukan. Hanya saja bacaan & gerakannya lebih singkat dari yang sebelumnya. Anda dapat baca surat An-Nisa, kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Maidah.
  10. Lakukan salam. Tahap terakhir, imam shalat dapat melanjutkan menyampaikan khotbah yang berisi mengenai ajakan berzikir, berselawat, membaca istighfar dan sedekah.

Nah, itulah 11 langkah tata cara shalat gerhana bulan sesuai sunnah yang dapat anda lakukan saat melihat gerhana bulan atau saat anda mengetahui kapan akan terjadinya gerhana bulan.

BACA JUGA : Cara Membaca Al-Qur’an Dengan Lancar

Redaksidakwah

Pintu Dakwah Dan Berita Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *