ini Baru Cara Beriman Kepada Kitab Allah Sebelum Al-Qur’an

Beriman kepada kitab Allah adalah rukun iman ke tiga. Ada kitab-kitab yang turun sebelum Al-Qur’an. Lalu. bagaimana cara mengimani kitab Allah yang lain?

Beriman kepada kitab Allah SWT adalah salah satu rukun iman yang wajib kita imani dan percaya. Seperti yang diketahui, terdapat tiga kitab lain selain Al-Quran, yaitu Taurat, Zabur dan Injil. Lantas, bagaimana cara mengimani kitab-kitab tersebut? Simak ulasan di bawah ini.

Pengertian Beriman Kepada Kitab Allah SWT

Istilah Iman berasal dari Bahasa Arab, yang mempunyai makna yakin. Dalam buku Pengantar Ilmu Tauhid disebutkan bahwa pengertian iman kepada kitab Allah SWT berarti meyakini sepenuh hati bahwa Allah menurunkan kitab kepada RasulNya. Tujuannya agar disampaikan kepada para umatNya sebagai petunjuk meraih ridho Allah dunia dan akhirat.

Adapun kitab-kitab sebelum Al-Qyr’an yang wajib Anda imani adalah :

  • Taurat

Taurat merupakan kitab yang turun kepada Nabi Musa AS, pada 6 Ramadhan tahun 12 SM. Nabi Musa menyampaikan ajaran yang terkandung dalam kitab Taurat kepada Bani Israil. Kitab ini menggunakan bahasa Ibrani yang berisi tentang hukum syariat serta sistem kepercayaan yang benar. Misalnya, larangan untuk membuat patung serta menyembahnya, perintah untuk menghormati kedua orangtua, larangan berzina, dan larangan saling membunuh.

  • Zabur

Selain Taurat, Allah juga menurunkan kitab Zabur. Zabur turun kepada Nabi Daud AS pada tahun sekitar 10 SM, 18 Ramadhan. Kitab ini turun di Yerusalem, untuk menjadi pedoman bagi Bani Israil. Dalam kitab Zabur terdapat ajaran tentang doa, dzikir, hikmat atau nasihat kebaikan. Misalnya tentang nasehat kebaikan antar sesama manusia agar saling merawat dan lainnya.

Oleh karena dalam kitab Zabur tidak terdapat hukum syariat, maka umat Nabi Daud AS diperintahkan untuk mengikuti hukum syariat yang terdapat dalam kitab Taurat. Bahasa kitab Zabur adalah Qibti yang biasa umat Mesir gunakan untuk sehari-hari.

  • Injil

Allah menurunkan kitab Injil kepada Nabi Isa AS, pada abad ke -1 di Yerusalem. Kitab Injil berisi tentang pedoman serta hukum-hukum yang berlaku di zaman tersebut. Dalam kitab ini juga menghapus beberapa hukum yang terdapat dalam kitab Taurat karena sudah tidak sesuai lagi.

Akal manusia ini terbatas, oleh sebab itulah Allah menurunkan kitab-kitab tersebut sebagai bekal menjalani kehidupan dan menggapai kebahagian dunia akhirat.

Cakupan Beriman Kepada Kitab Allah

Mengimani kitab Allah mencakup beberapa perkara, antara lain :

  • Meyakini bahwa Allah menurunkan kitab-kitabNya, yakni Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW, Taurat kepada Nabi Musa As, Injil kepada Nabi Isa As, dan Zabur kepada Nabi Daud As.
  • Membenarkan bahwa berita terkait kitab-kitab tersebut adalah benar dan tidak dapat diubah
  • Mengamalkan hukum-hukum di dalamnya, tunduk menerima dan ridho menjalankannya, baik mengetahui hikmah atau tidak.

Kitab-Kitab Sebelum Al-Quran Telah Dimansukh (dihapus)

Apa beda kitab Al-Quran dengan kitab lainnya? Sebuah firman Allah SWT menjelaskan bahwa Al-Quran membawa kebenaran daripada kitab-kitab sebelumnya. Al-Quran juga menjadi muhaimin bagi kitab-kitab yang lain. (QS. Al-Maidah:48). Maksud dari muhaimin yaitu Al-Qur’an sebagai haakim atau yang memberi keputusan pada suatu yang bathil dan hak.

Berdasarkan hal ini maka, Allah melarang kita untuk mengamalkan apapun dari kitab terdahulu, kecuali yang benar serta terdapat dalam Al-Qur’an. Sebab kitab Al-Qur’an telah menjadi hujjah untuk semua makhluk sampai dengan hari kiamat nanti.

Sikap Umat Terhadap Kitab Terdahulu

Berikut adalah cara manusia beriman kepada kitab-kitab Allah SWT sebelum Al-Qur’an, yaitu :

Mempercayai Keberadaan Kitab Sebelum Al-Qur’an

Cara beriman kepada kitab sebelum Al-Qur’an adalah dengan meyakini tentang keberadaan Taurat, Injil atau Zabur. Mempercayai bahwa ketiga kitab sebelumnya berisi firman Allah bukanlah tulisan atau ucapan manusia. Kita perlu menanamkan dalam diri bahwa kitab-kitab tersebut juga sebagai petunjuk bagi umatNya terdahulu.

Mempelajari Kandungan Al-Qur’an

Cara selanjutnya dalam mengimani kitab Allah SWT terdahulu adalah mempelajari isi kandungan dari Al-Qur’an. Dengan begitu, keimanan kita pun akan bertambah, apalagi isi dari Al-Qur’an dapat menjadi bekal untuk menjalani kehidupan.

Seperti yang Anda ketahui, isi kandungan Al-Qur’an merupakan penyempurnaan dari kitab-kitab terdahulu. Kitab sebelumnya turun kepada umat nabi pada masa itu dan di wilayah tertentu saja. Sehingga hukum yang tercantum di dalam kitab terdahulu sudah tidak berlaku lagi sejak Al-Qur’an turun.

Dengan kata lain, Isi kandungan yang terdapat dalam kita sebelumnya sudah tidak berlaku bagi umat nabi Muhammad dan tidak bisa lagi menjadi pedoman. Kendati demikian, sebagai umat Nabi Muhammad SAW kita wajib percaya bahwa kitab terdahulu juga mengajarkan kebaikan dan hal-hal positif.

Membaca Al-Qur’an Dengan Baik dan Benar

Cara beriman kepada kitab sebelumnya selanjutnya adalah membaca Al-Qur’an dengan benar. Dalam mempelajari Al-Qur’an, Anda membutuhkan pemahaman tentang ilmu tajwid. Membaca Al-Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid, Anda akan mendapatkan pahala 10 kali per huruf hijaiyah.

Membaca Al-Qur’an dengan benar akan membantu Anda menyadari bahwa kitab Nabi Muhammad ini adalah sebuah mukjizat. Serta menumbuhkan rasa kebanggaan di dalam diri karena telah menjadi bagian dari umat yang dicintai Allah SWT.

Mengamalkan Ajaran Yang Terdapat Dalam Al-Qur’an

Selanjutnya, mempraktikkan ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sebagai umat Islam cara beriman kepada Al-Qur’an tidaklah cukup hanya membaca dan mempelajari isi kandungan Al-Qur’an, tetapi juga perlu mengamalkan. Misalnya, berbuat baik dengan sesama, menjaga lingkungan sekitar, bertoleransi dengan sesama, jujur, bertakwa dan mempunyai jiwa kemanusiaan.

Akhir Kata

Demikianlah cara beriman kepada kitab Allah sebelum Al-Qur’an, sehingga mendapatkan syafaat dan hikmah yang baik. Salah satu hikmah beriman kepada kitab Allah adalah mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat.

Redaksidakwah

Pintu Dakwah Dan Berita Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *