Kata Mutiara Dari Hadits Tentang Kebersihan

Hadits Tentang Kebersihan – Adanya hadits tentang kebersihan membuktikan bahwa Allah dan Rasulullah menyukai umatnya yang senantiasa menjaga kebersihan, baik kebersihan lingkungan, hati maupun kebersihan pikiran. Mungkin anda juga sudah tahu tentang kata mutiara terkenal yang berbunyi: “Kebersihan adalah sebagian dari iman”.

Karena amat mulialah ia yang senantiasa menjaga kebersihan di sekitarnya, kebersihan lingkungan dapat mempengaruhi pikiran, badan dan jiwa. Oleh karena itu tanpa adanya lingkungan yang bersih, badan, jiwa dan pikiran akan lebih sulit untuk tenang. Sebaliknya, saat lingkungan bersih, kita akan lebih mudah untuk fokus dan merasa jauh lebih tenang.

Berikut ini adalah hadits tentang kebersihan yang harus kita amalkan untuk mencapai ketenangan jiwa dan pikiran.

Hadits Tentang Kebersihan

  1. Ada pahala saat menjaga kebersihan

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا أَبَانُ حَدَّثَنَا يَحْيَى أَنَّ زَيْدًا حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا سَلَّامٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآَنِ أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا

Arti hadits tersebut:

Telah menceritakan pada kami Ishaq bin Manshur telah menceritakan pada kami, Habban bin Hilla, telah menceritakan pada kami, Aban telah bercerita pada kami Yahya, bahwa Zaid telah menceritakan padanya, bahwa Abu Sallam telah menceritakan padanya dari Abu Malik Al Asy’ari, bahwa dia berkata,

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘bersuci merupakan setengah dari iman, alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah serta alhamdulillah keduanya dapat memenuhi atau salah satunya dapat memenuhi apa yang ada di antara langit serta bumi, shalat merupakan cahaya, sedekah merupakan petunjuk, kesabaran merupakan sinar serta Al Quran merupakan hujjah bagi amal kebaikanmu serta hujjah atas amal kejelekanmu. Setiap manusia berusaha, maka ada orang yang menjual dirinya, sehingga ia membebaskan atau menghancurkannya.”

(HR. Muslim no. 328)

  1. Rasul memperingati muslim yang tidak menjaga kebersihan

طهِّروا أفنيتَكم فإنَّ اليهودَ لا تُطهِّرُ أفنيتَها

Arti hadits tersebut:

Bersihkanlah halaman rumah kalian, sebab orang-orang Yahudi tidak suka membersihkan halaman rumah mereka.

(HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath, 4 /231 yang dihasankan oleh Al Albani di dalam Silsilah Ash Shahihah no. 236)

  1. Tentang menjaga kebersihan diri

“Dari Abu Hurairah ra, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ‘ada 5 macam fitrah yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku serta mencabut bulu-bulu ketiak.”

(HR. Bukhari & Muslim)

  1. Menjaga kebersihan mulut dan gigi
Pentingnya menjaga kebersihan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي – أَوْ عَلَى النَّاسِ – لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ )) متفقٌ عَلَيْهِ

Arti hadits tersebut:

“Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,’ Jika saja tidak memberatkan umatku atau tidak memberatkan manusia, maka aku pasti akan memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali melaksanakan shalat.”

(Muttafaq Alaih. Hadits riwayat Al Bukhari no. 887 dan Muslim no. 452)

  1. Wudhu juga untuk menjaga kebersihan diri

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- مرفوعاً :إِذَا تَوَضَّأَ العَبْدُ المُسْلِمُ، أَوِ المُؤْمِنُ، فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِن وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بعَيْنَيْهِ مع المَاءِ، أَوْ مع آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِن يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مع المَاءِ، أَوْ مع آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مع المَاءِ، أَوْ مع آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، حتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ

Arti hadits tersebut:

“Dari Abu Hurairah ra, secara marfu; bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Apabila ada seorang hamba yang Muslim maupun Mukmin berwudhu, kemudian ia mencuci wajahnya, maka keluarlah dari wajahnya seluruh kesalahan yang dilihat dengan kedua matanya, bersamaan dengan air ataupun bersamaan dengan tetes air yang terakhir.

Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya seluruh kesalahan yang ia lakukan dengan kedua tangannya bersamaan dengan air atau bersamaan dengan tetes-tetes air yang terakhir.

Apabila ia mencuci kedua kakinya, maka keluarlah seluruh kesalahan yang dilakukan oleh kedua kakinya, bersamaan dengan air atau bersamaan dengan tetes air yang terakhir. Hingga ia keluar dalam keadaan yang bersih dari dosa-dosa.”

(Hadits riwayat Muslim dalam Shahih Muslim no. 244)

  1. Dilarang membuang kencing sembarangan

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه، أَنَّ أَعْرَابِيّاً بَالَ فِي الْمَسْجِدِ، فَقَامَ إِلَيْهِ بَعْضُ الْقَوْمِ، فَقَالَ رَسُولُ اللّهِ صلّى الله عليه وسلّم: “دَعُوهُ وَلاَ تُزْرِمُوهُ” قَالَ فَلَمَّا فَرَغَ دَعَا بِدَلْوٍ مِنْ مَاءٍ، فَصَبَّهُ عَلَيْهِ
وفي رواية لمسلم: ثُمَّ إِنَّ رَسُولَ اللّهِ صلّى الله عليه وسلّم دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ: “إِنَّ هذِهِ الْمَسَاجِدَ لاَ تَصْلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ هذَا الْبَوْلِ وَلا الْقَذَرِ، إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ الله – عزّ وجل -، وَالصَّلاَةِ، وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ”

Arti hadits tersebut:

“Dari Anas ra, bahwa seorang Arab Badui buang air kecil di dalam masjid. Kemudian sejumlah orang akan mendatanginya, akan tetapi Rasulullah SAW bersabda, ‘Biarkanlah dia. Jangan kalian hentikan.’

Anas kemudian berkata, ‘Setelah orang Badui tersebut selesai buang air kecil, Nabi SAW kemudian minta diambilkan satu ember besar penuh dengan air, kemudian disiramkan ke tempat buang air kecil tersebut.

Lalu Rasulullah SAW pun memanggil orang Arab Badui tersebut serta berkata padanya, ‘Masjid-masjid ini tidak layak untuk kencing semacam ini ataupun kotoran. Masjid-masjid ini hanyalah untuk berdzikir pada Allah Azza wa Jalla, shalat serta membaca Al-Qur’an.”

  1. Islam dibangun dari kebersihan

تَنَظَّفُوْا بِكُلِّ مَا اِسْتَطَعْتُمْ فَاِنَ اللهَ تَعَالَي بَنَي الاِسْلاَمَ عَلَي النَظَافَةِ وَلَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ اِلاَ كُلُّ نَظِيْفٍ

Arti hadits tersebut:

“Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah ta’ala membangun Islam ini atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih.”

(HR Ath-Thabrani).

Dan itulah beberapa hadits tentang kebersihan yang semakin membuat kita yakin dan bersemangat untuk menjaga kebersihan karena selain perintah dari Allah juga karena bermanfaat untuk kesehatan jasmani.

BACA JUGA : Kata Mutiara Dari Hadits Tentang Sabar

Redaksidakwah

Pintu Dakwah Dan Berita Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *