3 Periodisasi Sejarah Peradaban Islam : Wajib Tahu !

Dalam sejarah, peradaban islam dilihat dari segi politik terdapat tiga periode. Bagaimana penjelasan periodisasi sejarah peradaban islam tersebut?

Islam merupakan agama yang memberikan petunjuk kehidupan kepada umatNya. Dalam perjalanannya, Islam mempunyai sejarah yang amat panjang. Sejarah peradaban Islam terbagi menjadi tiga periode. Periodisasi ini mempunyai tujuan untuk mempermudah mempelajari Islam secara mendalam.

Secara umum, periode peradaban islam terbagi menjadi tiga, yakni klasik, pertengahan dan modern. Seperti apa penjelasannya? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Sejarah Peradaban Islam

Sebelum mengulas lebih lanjut tentang periodisasi peradaban Islam, sebaiknya Anda perlu mengetahui pengertian sejarah peradaban Islam terlebih dulu.

Berdasarkan etimologi, kata sejarah berasal dari Bahasa Arab “Syajarah” yang berarti pohon. Sejarah juga sering disebut sebagai ilmu tarikh yang mempunyai makna ketentuan dari masa. Sedangkan berdasarkan Bahasa Yunani, sejarah berarti hal-hal yang mempunyai sifat kronologis.

Sementara peradaban berasal dari kata Hadhara yang artinya daerah atau perkotaan. Berdasar terminologinya, peradaban adalah sesuatu yang ada kaitan dengan manusia, mulai dari sistem politik, sosial, keseian, ekonomi, pemikiran, hingga kesenian.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa sejarah peradaban Islam merupakan suatu hal yang berkaitan dengan perkembangan Islam dari waktu ke waktu.

Periodisasi Sejarah Peradaban Islam

Berikut adalah penjelasan lengkap tiga periode sejarah peradaban Islam, yakni:

Periode Klasik

Periode klasik Islam berlangsung mulai tahun 650 – 1258 M. Masa ini menjadi titik kemajuan, dan kejayaan agama Islam. Era ini terbagi menjadi dua, antara lain:

  • Fase Ekspansi, Integritas serta kemajuan (650-1000 M)

Peradaban Islam mulai dimulai sesaat Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah. Penyebaran Islam menjadi semakin luas, terbukti banyak kaum muslimin yang memenangkan peperangan. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, kepemimpinan diteruskan oleh para sahabat. Silih berganti antara Abu Bakar As-Shidiq, Umar Bin Khattab, Usman Bin Affan hingga Ali Bin Abi Thalib yang menjadi pemimpin.

Setelah masa kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib berakhir, Bani Umayyah yang mewakili Islam. Pada era Bani Umayyah, sistem pemerintah yang sebelumnya demokratis, berganti menjadi monarchiheridetis.

Di tangan Bagi Umayyah, terjadi ekspansi besar dan berhasil membawa pengaruh Islam ke Afrika Utara dan Spanyol di bagian Barat. Selain itu, India dan Persia juga mulai terpengaruh dengan kejayaan Islam.

Disebut sebagai fase kemajuan karena pada masa ini ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat, khususnya bidang seni dan arsitek. Terbukti, berdiri istana Az Zahra yang berada di Cordoba serta istana di Al Hambra.

Tak hanya itu, para ilmuwan Islam juga mulai bermunculan. Seperti imam Malik, Imam al-Asyar’i, Imam Abu Hanifah, Imam Ibnu Hambal yang ahli di bidang Fiqih.

  • Fase Disintegrasi (1000-1250 M)

Berbeda dengan fase sebelumnya, era yang terjadi pada tahun 1000-1250 M justru mengalami kemunduran. Kekuasaan para khalifah mulai menurun.

Bahkan pada masa ini, kekuatan militer juga mengalami kemunduran. Hancurnya kota Baghdad pada tahun 1258 M menjadi tanda kemunduran kejayaan Islam. Kota Baghdad notabene simbol dari kemajuan peradaban Islam, namun hancur oleh Hulagu Khan.

Setelah itu, beberapa kawasan Islam juga mengalami perpecahan. Ada beberapa penyebab, seperti pemimpin yang tidak mumpuni, sistem pemerintahan amburadul dan rebutan kekuasaan.

Periode Pertengahan

Periode pertengahan Islam ini juga terbagi menjadi dua fase, yaitu fase kemunduran dan fase tiga kerajaan besar.

  • Fase Kemunduran

Masa ini terjadi antara tahun 1250-1500 M. Pada waktu ini, desentralisasi dan disintegrasi terlihat makin menguat. Banyak umat Islam yang meninggal akibat peperangan.

Selain itu, peradaban Islam pun ikut terpecah menjadi dua, yang terpusat di Mesir dan Islam bagian Persia.

Islam yang berpusat di Persia meliputi Iran, Semenanjung Balkan, Asia Tengah dan Asia Kecil. Adapun yang berpusat di Mesir yaitu Irak, Suriah, Arab, Mesir , Afrika Utara dan Palestina.

  • Fase Tiga Kerajaan Besar

Pada tahun 1500-1700 M, Islam mulai bangkit dari kemunduran. Terdapat tiga besar kerajaan Islam yang memulai peradaban Islam. Antara lain, kerajaan Usmani Turki, Kerajaan Safawi Persia dan Kerajaan Mughal India.

Pada era ini kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih di Kerajaan Usmani Turki menjadi awal mula kejayaan Islam, karena berhasil menduduki Istanbul. Selain itu, Islam juga semakin maju setelah dinasti Persia bermunculan.

Tak hanya itu, Kerajaan Mughal di India yang dipimpin oleh Raja Akbar banyak memberikan kemajuan pada Islam. Terutama di bidang politik meski ilmu pengetahuan mengalami kemunduran.

Tak lama berselang, pada tahun 1700-1800 M terjadi banyak pemberontakan di beberapa daerah, seperti Syria dan Lebanon. Hal ini yang menyebabkan Islam mengalami kemunduran kembali, terlebih Negara Eropa mulai berkembang dan menguasai.

Periode Modern

Periode modern berlangsung mulai tahun 1800 Masehi hingga sekarang. Banyak umat yang mencari penyebab kemunduran Islam. Jelas terlihat bahwa kondisi umat muslim saat ini berbanding terbalik dengan periode klasik. Islam yang semula menjadi pusat peradaban, justru kini kagum dengan kelompok lainnya.

Itulah mengapa, para pemuka Islam mulai mencari cara bagaimana meningkatkan mutu serta kekuatan Islam kembali. Awal ke-19, menjadi tanda kebangkitan Islam baik dari segi politik, sosial, budaya serta militer. Pada era ini pun mulai berkembang pemikiran yang filosofis serta metodologis. Beberapa tokoh pembaharu di dunia Islam mulai bermunculan, seperti KH Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asy’ari, Muhammad Abduh, Jamaluddin Al-Afghani dan banyak lainnya.

Akhir Kata

Demikianlah gambaran sejarah peradaban Islam dari periode klasik hingga modern. Yang bisa menjadi cerminan serta pelajaran bagi penerus masa depan bagaimana optimisme para pemuka agama dalam memperjuangkan kejayaan Islam. Contoh peradaban Islam di Indonesia yang diperjuangkan saat ini adalah pesantren, dan organisasi-organisasi Islam. Semoga kita terhindar dari rasa pesimisme dan terbawa arus modernisasi.

Redaksidakwah

Pintu Dakwah Dan Berita Islam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *